Sabtu, 27 Oktober 2012

SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUS


Sistem Informasi Terdistribusi

Teknik Informatika – Universitas Muria Kudus
5B
Devi Nova Riza, devy.nova@gmail.com (201051161)


Abstrak
     Adanya kekurangan didalam menganalisis suatu software untuk  mengimplementasikannya sering dijumpai permasalahan dalam misalnya response time, bandwidth, Transparency Communication, Performance & Scalability Heterogeneity, Reliability & Fault Tolerancy , Security, sehingga dibutuhkan sistem informasi terdistribusi untuk mengatasi beberapa masalah yang ada. Sistem terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke suatu jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu komputer. Maksud komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung ke jaringan, komputer tersebut tetap data berjalan.
Konsep yang diterapkan dalam sistem terdistribusi ini adalah seorang system analyst akan mampu menganalisa sistem yang dibuat sehingga akan terbentuk suatu sistem terdistribusi yang dapat men Sharing Data/Resources, Performance, Distribution, Reliability (Fault tolerance),  Incremental Growth.

Kata kunci:  Permaslahan Implementasi System, Sistem Terdistribusi, Kemampuan Sistem Terdistribusi.

                                                                                                                                                       I.          PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Sistem terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke suatu jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu komputer. Maksud komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung ke jaringan, komputer tersebut tetap data berjalan.
Sistem terdistribusi dapat diartikan juga sebagai Sebuah sistem dimana komponen software atau hardware-nya terletak didalam jaringan komputer dan saling berkomunikasi dan berkoordinasi dengan cara message passing (melewatkan pesan).
Message passing dalam ilmu komputer adalah suatu bentuk komunikasi yang digunakan dalam komputasi paralel, pemrograman berorientasi objek, dan komunikasi interprocess. Dalam model ini, proses atau objek dapat mengirim dan menerima pesan (yang terdiri dari nol atau lebih byte, struktur data yang kompleks, atau bahkan segmen kode) untuk proses lainnya. Dengan menunggu untuk pesan, proses juga dapat menyinkronkan. Sebuah sistem terdistribusi adalah kumpulan computer independent yang dilihat oleh user sebagai sebuah sistem komputer.
Komputer-komputer dalam sebuah jaringan dapat terletak dalam lokasi yang berjauhan. Hubungan antara komputer-komputer tersebut dapat dijalin dengan komunikasi nirkabel. Sebuah jaringan pun juga dapat terdiri atas komputer-komputer dalam sebuah ruangan yang tentunya dapat berkomunikasi dengan lebih baik daripada yang berjauhan. Sistem terdistribusi tersebut memiliki konsekuensi.

2.      Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat diambil dari penyusunan artikel ini adalah:
1.      Apakah Pengertian dari sistem terdistribusi?
2.      Apakah Contoh sistem terdistribusi?
3.      Apa saja Karakteristik dari sistem terdistribusi?

3.      Tujuan
Tujuan dari penyusunan artikel ini adalah:
1.   Untuk mengetahui secara jelas pengertian sistem terdistribusi.
2.        Untuk mengetahui contoh mengimplementasikan sistem terdistribusi dalam kehidupan sehari-hari.
3.        Untuk mengetahui secara jelas karakteristik dari sistem terdistribusi.

4.      Manfaat
Manfaat dari penyusunan artikel ini adalah:
1.        Agar dapat mengetahui secara jelas pengertian sistem terdistribusi.
2.        Agar dapat mengetahui contoh mengimplementasikan sistem terdistribusi dalam kehidupan sehari-hari.
3.        Agar dapat mengetahui secara jelas karakteristik dari sistem terdistribusi.

                                                                                                                               II.         PEMBAHASAN ISI ARTIKEL


1.      Pengertian Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi dapat didefinisikan sebagai berikut:
Ø  Sebuah sistem dimana komponen software maupun hardware-nya terletak di dalam jaringan computer dan saling berkomunikasi menggunakan message passing. Message passing dalam ilmu komputer adalah suatu bentuk komunikasi yang digunakan dalam komputasi paralel, pemrograman berorientasi objek, dan komunikasi interprocess. Dalam model ini, proses atau objek dapat mengirim dan menerima pesan (yang terdiri dari nol atau lebih byte, struktur data yang kompleks, atau bahkan segmen kode) untuk proses lainnya. Dengan menunggu untuk pesan, proses juga dapat menyinkronkan.
Ø  Sebuah sistem yang tersusun oleh dua atau lebih komputer dan memiliki koordinasi proses melalui pertukaran pesan sinkron atau asinkron
Ø  Kumpulan komputer independent yang tampak oleh user sebagai satu sistem komputer
Ø  Kumpulan komputer autonom yang dihubungkan oleh jaringan dengan software yang dirancang untuk menghasilkan fasilitas komputasi terintegrasi

Proses dalam sistem terdistribusi dijalankan secara bersamaan (execute concurrently) dimana proses berinteraksi untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama dan mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim melalui jaringan komunikasi.
Sistem terdistribusi bertanggung jawab pada pengorganisasian, penyimpanan, permintaan kembali, penamaan, sharing, dan proteksi terhadap file. Sistem file menyediakan antarmuka pemrograman yang mengkarakterisasikan abstraksi file, membebaskan pemrogram dari kefokusannya pada detail alokasi storage dan layout. File disimpan dalam disk atau media penyimpanan nonvolatile lain.
Dalam sistem terdistribusi prosesor yang dimiliki bervariasi, dapat berupa small microprocessor ,workstation,minicomputer , dan lain sebagainya. Sebenarnya ada beberapa hal mendasar yang membedakan antara jaringan komputer yang merupakan dasar dari konsep sistem terdistribusi dengan sistem terdistribusi itu sendiri yaitu komputer otonom yang secara eksplisit terlihat, sedangkan pada sistem terdistribusi komputer otonom transparan dan juga memiliki lebih banyak masalah dibanding dengan jaringan komputer.
2.      Contoh Sistem Terdistribusi
Contoh umum yang merupakan aplikasi dari sistem terdistribusi, antara lain:
Ø  Internet, global jaringan interkoneksi komputer yang berkomunikasi melalui IP (Internet Protocol
Ø  Intranet, jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada kebijakan keamanan local
Ø  Mobile computing, laptop, PDA, mobile phone, printers
Ø  Sistem otomasi bank
Ø  Deteksi roaming pada telepon selular
Ø  GPS (Global Positioning System)
Ø  Retail point-of-sale terminals
Ø  WWW (World Wide Web)

3.      Karakteristik Sistem Terdistribusi
            Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun sistem terdistribusi, antara lain:
Ø  Transparency (Kejelasan)
Ø  Communication (Komunikasi)
Ø  Performance & Scalability (Kinerja dan Ruang Lingkup)
Ø  Heterogeneity (Keanekaragaman)
Ø  Opennes (Keterbukaan)
Ø  Reliability & Fault Tolerancy (Kehandalan dan Toleransi Kegagalan)
Ø  Security (Kemanan)

                   Definisi masing-masing karakteristik sistem terdistribusi:
Ø Transparency
Kenyataan bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Sumber daya lokal dan remote diakses dengan menggunakan operasi yang sama.
a.       Location transparency
Pengguna sistem tidak mengetahui keberadaan hardware dan software.
b.      Migration (Mobility) transparency
Sumber daya (baik berupa Hardware dan atau software) dapat bebas berpindah tanpa mengubah sistem penamaan.
c.       Replication transparency
Sistem bebas untuk menambah sumber daya tanpa diketahui oleh user (dalam rangka meningkatkan kinerja)
d.      Concurency transparency
User tidak akan mengetahui keberadaan user lain dalam sistem, walaupun user tersebut menggunakan sumber daya yang sama.
e.       Failure transparency
Aplikasi harus dapat menyelesaikan proses nya walaupun terdapat kegagalan pada beberapa pada komponen sistem. Pemakai dan pemrogram aplikasi  dapat menyelesaikan tugasnya walaupun ada kegagalan hardware atau software.
f.       Performance transparency
Beban kerja yang bervariasi tidak akan menyebabkan turunnya kinerja sistem, hal ini dapat di capai dengan melakukan automatisasi konfigurasi terhadap perubahan beban.
Ø  Communication
Komponen-komponen pada sistem terdistribusi harus melakukan komunikasi dalam suatu urutan sebagai berikut:
Infrastruktur jaringan (interkoneksi dan software jaringan) Metode dan Model komunikasi yang cocok yaitu:
·         Metode komunikasi:
-          Send
-          Receive
-          Remote Procedure Call
·         Model Komunikasi:
-          Client-server communication: pertukaran pesan antara dua proses : dimana satu proses (client) menggunakan/meminta layanan pada server dan server menyediakan hasil dari proses tersebut.
-          groupmulitcast: target dari pesan yang dikirimkan adalah gabungan dari proses, yang berasal dari suatu grup.
Ø  Performance and Scalability
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja (performance) pada sistem terdistribusi :
-          Kinerja dari pada personal workstations
-          Kecepatan infrastruktur komunikasi
Fleksibilitas dalam membagi beban kerja, misalnya apabila terdapat prosesor (workstation) yang idle maka dapat di alokasikan secara otomatis untuk mengerjakan tugas-tugas user.
-          Sistem tetap harus memperhatikan efesiensi walaupun terdapat penambahan secara signifkan user atau sumber daya yang terhubung:
>> Cost (biaya) penambahan sumber daya (resources) harus reasonable.
>>Penurunan kinerja (performance) diakibatkan oleh penambahan user atau sumber daya harus terkontrol.

Ø  Heterogeneity
Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai macam perangkat yang berbeda, baik sistem operasi, H/W maupun S/W.
·         Aplikasi yang terdistribusi biasa berjalan dalam keberagaman :
-       Hardware        : mainframes, workstations, PC’s, server dll.
-       Software         : UNIX, MS Windows, IMB OS/2, LINUX dll.
-       Devices           : teller machine, robot, sistem manufacturing dll.
-       Network dan Protocol : Ethernet, FDDI, ATM, TCP/IP dll
Melihat keanekaragaman di atas maka salah satu solusi yang bisa di terapkan adalah Middleware: berfungsi sebagai jembatan untuk komunikasi dan proses.

·         Infrastruktur jaringan
-       Hardware dan software (sistem operasi, perbedaan UNIX socket dan Winsock)
-       Bahasa pemrograman dengan beberapa pendekatan:
>> Middleware (contoh : CORBA)
>>Kode program Mobile (contoh : JAVA)
Ø  Opennes
Memastikan sistem dapat diperluas dan mudah dalam pemeliharaan dan Mengikuti standard antarmuka. Setiap perangkat memiliki antarmuka (interface) yang di-publish ke komponen lain. Perlu integrasi berbagai komponen yang dibuat oleh programmer atau vendor yang berbeda.
Salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh sistem terdistribusi adalah opennes (keterbukaan) dan flexibility (fleksibilitas):
-          Setiap layanan (services) harus dapat di akses oleh semua user
-          Mudah dalam implementasi, install dan debug services
-          User dapat membuat dan menginstall service yang telah dibuat oleh si user tersebut.
Aspek kunci pada opennes:
-          Interface dan Protocol yang standard (seperti protokol komunikasi di internet)
-          Support terhadap keanekaragaman (dengan membuat midleware seperti CORBA)
Ø  Reliability dan Fault Tolerance
Salah satu tujuan dalam membangun sistemterdistribusi adalah memungkinkan untuk melakukan improvisasi terhadap kehandalan sistem.
·         Availability: kalau mesin mati (down), sistem tetap harus berjalan dengan jumlah layananan yang tersisa.
-       Dalam sistem terdistribusi componen yang sangat vital (critical resources) berjumlah se minimal mungkin. Yang dimaksud dengan critical
-       resources adalah komponen yang harus ada untuk menjalankan sistem terdistribusi.
-       Masing-masing Software dan Hardware harus di replikasi: kalau terjadi kegagalan/error maka yang lain akan menangani.
-       Data dalam sistem tidak boleh hilang, copy tersebut disimpan pada secara redundan pada  server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi datanya.
·         Fault Tolerance: Sistem harus bisa mendeteksi kegagalan dan melakukan
tindakan dengan dasar sebagai berikut:
-       Mask the fault (menutupi kegagalan): tugas harus dapat dilanjutkan dengan menurunkan kinerja tapi tanpa terjadi kehilangan data atauinformasi.
-       Fail Gracefully: membuat suatu antisipasi terhadap suatu kegagalan ke suatu prosedur yang telah direncanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang singkat tanpa menghilangkan informasi atau data.
Ø  Security
Shared resources dan transmisi informasi/data perlu dilengkapi dengan enkripsi, keamanan terhadap data yang di akses oleh user yang tidak di perbolehkan (unauthorizes user)
-          Integrity: keamanan terhadap kelengkapan dan autentikasi data.
-          Availability: menjaga agar resource dapat selalu di akses.
Sistem terdistribusi harus memperbolehkan komunikasi antara program/user/resources pada komputer yang berbeda, maka resiko keamanan akan muncul apabila memberlakukan free access. Dan ada hal lain juga yang harus dijamin dalam sistem terdistribusi, yaitu : penggunaan rerources yang tepat oleh user yang berlainan.




                                                                                                                                                                  III.        PENUTUP

1.      Kesimpulan
Dari keterangan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa sistem terdistribusi merupakan sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).
Sistem terdistribusi mempunyai beberapa karakteristik antara lain yaitu: Transparency (Kejelasan), Communication (Komunikasi), Performance (Kinerja dan Ruang Lingkup), Heterogeneity (Keanekaragaman), Opennes (Keterbukaan),  Reability and Fault

REFERENSI

[1]   Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Grag Gagne. 2005. Operating Systems Concepts. Seventh Edition. John Wiley & Sons.
[2]   Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. 2003. Telaga
[3]   Ruddy J. Suhatril, SKom, 27 Maret 2004, Catatan Kuliah Sistem Terdistribusi
        


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts