Sistem Informasi Terdistribusi
Teknik Informatika – Universitas Muria Kudus
5B
Abstrak
Adanya kekurangan didalam menganalisis
suatu software untuk mengimplementasikannya sering
dijumpai permasalahan dalam misalnya response time, bandwidth, Transparency Communication, Performance & Scalability Heterogeneity, Reliability & Fault Tolerancy , Security, sehingga dibutuhkan
sistem informasi terdistribusi untuk mengatasi beberapa masalah yang ada.
Sistem terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke
suatu jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu komputer.
Maksud komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung ke jaringan,
komputer tersebut tetap data berjalan.
Konsep yang
diterapkan dalam
sistem terdistribusi ini adalah seorang system analyst akan mampu menganalisa
sistem yang dibuat sehingga akan terbentuk suatu sistem terdistribusi yang
dapat men Sharing Data/Resources, Performance,
Distribution, Reliability (Fault tolerance),
Incremental Growth.
Kata kunci: Permaslahan Implementasi System, Sistem Terdistribusi,
Kemampuan Sistem Terdistribusi.
I. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Sistem terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom
yang terhubung ke suatu jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai
satu komputer. Maksud komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung
ke jaringan, komputer tersebut tetap data berjalan.
Sistem terdistribusi dapat diartikan juga sebagai Sebuah
sistem dimana komponen software atau hardware-nya terletak didalam jaringan
komputer dan saling berkomunikasi dan berkoordinasi dengan cara message passing
(melewatkan pesan).
Message passing
dalam ilmu komputer adalah suatu bentuk
komunikasi yang digunakan dalam komputasi paralel, pemrograman berorientasi objek,
dan komunikasi interprocess. Dalam model ini, proses atau objek dapat mengirim
dan menerima pesan (yang terdiri dari nol atau lebih byte, struktur data yang
kompleks, atau bahkan segmen kode) untuk proses lainnya. Dengan menunggu untuk
pesan, proses juga dapat menyinkronkan. Sebuah sistem terdistribusi
adalah kumpulan computer independent yang dilihat oleh user sebagai sebuah
sistem komputer.
Komputer-komputer
dalam sebuah jaringan dapat terletak dalam lokasi yang berjauhan. Hubungan
antara komputer-komputer tersebut dapat dijalin dengan komunikasi nirkabel.
Sebuah jaringan pun juga dapat terdiri atas komputer-komputer dalam sebuah
ruangan yang tentunya dapat berkomunikasi dengan lebih baik daripada yang
berjauhan. Sistem terdistribusi tersebut memiliki konsekuensi.
2.
Rumusan
Masalah
Permasalahan
yang dapat diambil dari penyusunan artikel
ini adalah:
1. Apakah Pengertian dari sistem terdistribusi?
2. Apakah Contoh sistem
terdistribusi?
3. Apa saja Karakteristik dari sistem terdistribusi?
3.
Tujuan
Tujuan
dari penyusunan artikel ini adalah:
1. Untuk mengetahui secara jelas pengertian
sistem terdistribusi.
2.
Untuk mengetahui contoh mengimplementasikan sistem terdistribusi
dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Untuk mengetahui
secara jelas karakteristik dari sistem terdistribusi.
4.
Manfaat
Manfaat
dari penyusunan artikel ini adalah:
1.
Agar dapat
mengetahui secara jelas pengertian sistem terdistribusi.
2.
Agar dapat
mengetahui contoh mengimplementasikan sistem terdistribusi
dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Agar dapat mengetahui
secara jelas karakteristik dari sistem terdistribusi.
II. PEMBAHASAN ISI ARTIKEL
1.
Pengertian
Sistem Terdistribusi
Sistem
Terdistribusi dapat didefinisikan sebagai berikut:
Ø Sebuah
sistem dimana komponen software maupun hardware-nya terletak di dalam jaringan
computer dan saling berkomunikasi menggunakan message passing. Message
passing dalam ilmu komputer adalah suatu bentuk komunikasi yang digunakan
dalam komputasi paralel, pemrograman berorientasi objek, dan komunikasi
interprocess. Dalam model ini, proses atau objek dapat mengirim dan menerima
pesan (yang terdiri dari nol atau lebih byte, struktur data yang kompleks, atau
bahkan segmen kode) untuk proses lainnya. Dengan menunggu untuk pesan, proses
juga dapat menyinkronkan.
Ø Sebuah
sistem yang tersusun oleh dua atau lebih komputer dan memiliki koordinasi
proses melalui pertukaran pesan sinkron atau asinkron
Ø Kumpulan
komputer independent yang tampak oleh user sebagai satu sistem komputer
Ø Kumpulan
komputer autonom yang dihubungkan oleh jaringan dengan software yang dirancang
untuk menghasilkan fasilitas komputasi terintegrasi
Proses dalam sistem terdistribusi
dijalankan secara bersamaan (execute concurrently) dimana proses berinteraksi
untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama dan mengkoordinasikan
aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim melalui jaringan
komunikasi.
Sistem terdistribusi
bertanggung jawab pada pengorganisasian, penyimpanan, permintaan kembali,
penamaan, sharing, dan proteksi terhadap file. Sistem file menyediakan
antarmuka pemrograman yang mengkarakterisasikan abstraksi file, membebaskan
pemrogram dari kefokusannya pada detail alokasi storage dan layout. File
disimpan dalam disk atau media penyimpanan non‐volatile lain.
Dalam sistem terdistribusi prosesor yang dimiliki bervariasi,
dapat berupa small microprocessor ,workstation,minicomputer ,
dan lain sebagainya. Sebenarnya ada beberapa hal mendasar yang membedakan
antara jaringan komputer yang merupakan dasar dari konsep sistem terdistribusi
dengan sistem terdistribusi itu sendiri yaitu komputer otonom yang secara
eksplisit terlihat, sedangkan pada sistem terdistribusi komputer otonom
transparan dan juga memiliki lebih banyak masalah dibanding dengan jaringan
komputer.
2.
Contoh
Sistem Terdistribusi
Contoh umum yang merupakan aplikasi
dari sistem terdistribusi, antara lain:
Ø Internet,
global jaringan interkoneksi komputer yang berkomunikasi melalui IP (Internet
Protocol
Ø Intranet,
jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada kebijakan keamanan local
Ø Mobile
computing, laptop, PDA, mobile phone, printers
Ø Sistem
otomasi bank
Ø Deteksi
roaming pada telepon selular
Ø GPS
(Global Positioning System)
Ø Retail
point-of-sale terminals
Ø WWW
(World Wide Web)
3.
Karakteristik
Sistem Terdistribusi
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam membangun sistem terdistribusi, antara lain:
Ø Communication (Komunikasi)
Ø Performance
& Scalability (Kinerja dan Ruang Lingkup)
Ø Heterogeneity
(Keanekaragaman)
Ø Opennes
(Keterbukaan)
Ø Reliability
& Fault Tolerancy (Kehandalan dan Toleransi Kegagalan)
Ø Security (Kemanan)
Definisi
masing-masing karakteristik sistem terdistribusi:
Ø
Transparency
Kenyataan
bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada
lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut.
Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat
sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer
tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Sumber
daya lokal dan remote diakses dengan menggunakan operasi yang sama.
a. Location
transparency
Pengguna sistem tidak mengetahui keberadaan hardware
dan software.
b. Migration
(Mobility) transparency
Sumber daya (baik berupa Hardware dan atau software)
dapat bebas berpindah tanpa mengubah sistem penamaan.
c. Replication
transparency
Sistem bebas untuk menambah sumber daya tanpa
diketahui oleh user (dalam rangka meningkatkan kinerja)
d. Concurency
transparency
User tidak akan mengetahui keberadaan user lain dalam
sistem, walaupun user tersebut menggunakan sumber daya yang sama.
e. Failure
transparency
Aplikasi harus dapat menyelesaikan proses nya
walaupun terdapat kegagalan pada beberapa pada komponen sistem. Pemakai dan pemrogram aplikasi dapat menyelesaikan tugasnya walaupun ada
kegagalan hardware atau software.
f. Performance
transparency
Beban kerja yang bervariasi tidak akan menyebabkan
turunnya kinerja sistem, hal ini dapat di capai dengan melakukan automatisasi
konfigurasi terhadap perubahan beban.
Ø Communication
Komponen-komponen pada sistem
terdistribusi harus melakukan komunikasi dalam suatu urutan sebagai berikut:
Infrastruktur jaringan
(interkoneksi dan software jaringan) Metode dan Model komunikasi yang cocok
yaitu:
·
Metode komunikasi:
-
Send
-
Receive
-
Remote Procedure Call
·
Model Komunikasi:
-
Client-server
communication: pertukaran pesan antara dua proses : dimana satu proses (client)
menggunakan/meminta layanan pada server dan server menyediakan hasil dari
proses tersebut.
-
groupmulitcast: target dari
pesan yang dikirimkan adalah gabungan dari proses, yang berasal dari suatu
grup.
Ø Performance and
Scalability
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja (performance) pada sistem terdistribusi :
-
Kinerja dari pada
personal workstations
-
Kecepatan infrastruktur
komunikasi
Fleksibilitas dalam membagi beban kerja, misalnya
apabila terdapat prosesor (workstation) yang idle maka dapat di alokasikan
secara otomatis untuk mengerjakan tugas-tugas user.
-
Sistem tetap harus
memperhatikan efesiensi walaupun terdapat penambahan secara signifkan user atau
sumber daya yang terhubung:
>> Cost (biaya) penambahan sumber daya
(resources) harus reasonable.
>>Penurunan kinerja (performance) diakibatkan
oleh penambahan user atau sumber daya harus terkontrol.
Ø Heterogeneity
Suatu sistem terdistribusi dapat
dibangun dari berbagai macam perangkat yang berbeda, baik sistem operasi, H/W
maupun S/W.
·
Aplikasi yang
terdistribusi biasa berjalan dalam keberagaman :
- Hardware : mainframes, workstations, PC’s,
server dll.
- Software : UNIX, MS Windows, IMB OS/2, LINUX
dll.
- Devices : teller machine, robot, sistem
manufacturing dll.
- Network
dan Protocol : Ethernet, FDDI, ATM, TCP/IP dll
Melihat keanekaragaman di atas maka salah satu
solusi yang bisa di terapkan adalah Middleware: berfungsi sebagai jembatan
untuk komunikasi dan proses.
·
Infrastruktur jaringan
- Hardware
dan software (sistem operasi, perbedaan UNIX socket dan Winsock)
- Bahasa
pemrograman dengan beberapa pendekatan:
>>
Middleware (contoh : CORBA)
>>Kode
program Mobile (contoh : JAVA)
Ø Opennes
Memastikan sistem dapat diperluas
dan mudah dalam pemeliharaan dan Mengikuti standard antarmuka. Setiap perangkat
memiliki antarmuka (interface) yang di-publish ke komponen lain. Perlu
integrasi berbagai komponen yang dibuat oleh programmer atau vendor yang
berbeda.
Salah satu hal terpenting yang
harus dimiliki oleh sistem terdistribusi adalah opennes (keterbukaan) dan
flexibility (fleksibilitas):
-
Setiap layanan
(services) harus dapat di akses oleh semua user
-
Mudah dalam
implementasi, install dan debug services
-
User dapat membuat dan
menginstall service yang telah dibuat oleh si user tersebut.
Aspek
kunci pada opennes:
-
Interface dan Protocol
yang standard (seperti protokol komunikasi di internet)
-
Support terhadap
keanekaragaman (dengan membuat midleware seperti CORBA)
Ø Reliability dan Fault
Tolerance
Salah satu tujuan dalam membangun
sistemterdistribusi adalah memungkinkan untuk melakukan improvisasi terhadap
kehandalan sistem.
·
Availability: kalau
mesin mati (down), sistem tetap harus berjalan dengan jumlah layananan yang
tersisa.
- Dalam
sistem terdistribusi componen yang sangat vital (critical resources) berjumlah
se minimal mungkin. Yang dimaksud dengan critical
- resources
adalah komponen yang harus ada untuk menjalankan sistem terdistribusi.
- Masing-masing
Software dan Hardware harus di replikasi: kalau terjadi kegagalan/error maka
yang lain akan menangani.
- Data
dalam sistem tidak boleh hilang, copy tersebut disimpan pada secara redundan
pada server lain, tapi tetap harus
dijaga konsistensi datanya.
·
Fault Tolerance: Sistem
harus bisa mendeteksi kegagalan dan melakukan
tindakan dengan dasar sebagai
berikut:
- Mask the fault
(menutupi kegagalan): tugas harus dapat
dilanjutkan dengan menurunkan kinerja tapi tanpa terjadi kehilangan data
atauinformasi.
- Fail Gracefully:
membuat suatu antisipasi terhadap suatu kegagalan ke suatu prosedur yang telah
direncanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang
singkat tanpa menghilangkan informasi atau data.
Ø Security
Shared
resources dan transmisi informasi/data perlu
dilengkapi dengan enkripsi, keamanan terhadap data yang di akses oleh user yang
tidak di perbolehkan (unauthorizes user)
-
Integrity: keamanan
terhadap kelengkapan dan autentikasi data.
-
Availability: menjaga
agar resource dapat selalu di akses.
Sistem terdistribusi harus
memperbolehkan komunikasi antara program/user/resources pada komputer yang
berbeda, maka resiko keamanan akan muncul apabila memberlakukan free access.
Dan ada hal lain juga yang harus dijamin dalam sistem terdistribusi, yaitu :
penggunaan rerources yang tepat oleh user yang berlainan.
III. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari keterangan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa
sistem terdistribusi merupakan sebuah sistem yang komponennya berada pada
jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan
koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).
Sistem
terdistribusi mempunyai beberapa karakteristik antara lain yaitu: Transparency
(Kejelasan), Communication (Komunikasi), Performance (Kinerja dan Ruang
Lingkup), Heterogeneity (Keanekaragaman), Opennes (Keterbukaan), Reability and Fault
REFERENSI
[1] AviSilberschatzPeterGalvinGragGagne2005.
Operating Systems
Concepts. Seventh Edition. John Wiley & Sons.
[2] Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Indonesia. 2003. Telaga
[3] Ruddy J. Suhatril, SKom, 27 Maret 2004,
Catatan Kuliah Sistem Terdistribusi
0 komentar:
Posting Komentar