Konsep
Dasar Sistem
1.1
Pendahuluan
Agar lebih mudah memahami apa dan bagaiman sistem itu akan digunakan
dua pendekatan, yakni pendekatan prosedur dan pendekatan komponen/elemen.
1.1.1
Prosedur
Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur,
yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Prosedur adalah rangkaian operasi, yang
melibatkan beberapa benda (seperti ALU, Control Unit) di dalam satu
atau lebih komponen (seperti memori dan CPU, jika dalam Sistem Komputer) yang
digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari aktivitas-aktivitas pengolahan yang terjadi
serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan pengolahan data tertentu.
Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan
apa (what) yang harus dikerjakan, serta berapa banyak kuantitas pekerjaan
tersebut, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan
bagaimana (how) mengerjakannya.
1.1.2
Komponen /elemen
Pemahaman sistem dengan pendekatan komponen
atau elemen, yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa
subsistem. Subsistem-subsistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa
subsistem yang lebih kecil.
Contoh 1.1
Sistem
komputer akan terdiri dari subsistem Central
Processing Unit (CPU), subsistem memori, subsistem input/output, dan
subsistem System Interconnection
(Bus). Sementara susistem Central
Processing Unit (CPU) akan terdiri dari subsistem-subsistem Arithmatic Logical Unit (ALU), susbsistem-subsistem
Control Unit (CU), dan
subsistem-subsistem register. Demikian juga subsistem memori akan terdiri dari
subsistem-subsistem internal memori, dan subsistem-subsistem eksternal memori.
Teori
sistem yang umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian sistem.
Sering kali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu
komponen sistem, yaitu pekerjaan, kegiatan, misi, atau bagian-bagian sistem
yang di bentuk untuk mewujudkan tujuan. Untuk komponen visi, misi dan tujuan sering
kali sudah tidak mungkin diubah oleh seorang analis, ia merupakan wewenang top
manajemen untuk merumuskannya. Dengan demikian, untuk menganalisis atau merancanakan sebuah sistem,
seorang analis atau perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai
komponen-komponen atau elemen subsistem-subsistem dari suatu sistem tersebut.
1.2
Konsep Dasar Sistem
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem,
yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur
didefinisikan sebagai suatu urut–urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan,
kapan dikerjakan, dan bagaiman mengerjakannya (Gerald. J., 1991). Penganut
pendekatan elemen adalah Davis (1985) yang mendefisinikan sistem sebagai
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan Lucas (1989) mendefinisikan sistem
sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,
saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. Sebuah sistem mempunyai tujuan
atau sasaran. McLeod berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapi suatu tujuan. Begitu pula
Robert G. Murdick (1993), mendefinisikan sistem sebagai seperangkat
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan bersama. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
didefinisikan bahwa sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Gerald. J. 1991).
Lebih lanjut pemahaman tentang sistem pertama kali dapat diperoleh
dari pengertian dan definisinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam melakukan pendekatan terhadap sistem yang
akan dianalisis. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau
elemen-elemen atau subsistem-susbsistem merupakan definisi yang lebih luas
dibandingkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya. Definisi
ini lebih banyak diperoleh karena pada kenyataannya suatu sistem memang terdiri
dari subsistem-susbsistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
komponen akan lebih mudah dipelajari untuk analisis dan rancangan sistem.
1.2.1
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem,
lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran
atau tujuan.
·
Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari
sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama
membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Setiap subsistem mempunyai
karakteristik dari sistem yang mejalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Contoh :
Sistem Biro Administrasi
Akademik akan terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi seperti
komponnen Nilai, Kartu Hasil Studi, Kartu Rencana Studi, Indek Kinerja Akademik
Dosen, dll. Dan setiap subsistem atau komponen seperti Kartu Hasil Studi akan
mempunyai karakteristik tersendiri, dan bisa saja berbeda dengan karakteristik
dari subsistem / komponen Kartu Rencana Studi, dan Indek Kinerja Akademik
Dosen.
·
Batasan sistem
Batas sistem merupakan
daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yagn lainnya atau
dengan lingkungan luarnya. Batas sistem memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan dan menunjukakan ruang lingkup dari sistem tersebut.
·
Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu
sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikain harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan
harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan menganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
·
Penghubung sistem
Penghubung merupakan media
yang menghubungakn antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui
penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk
subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
·
Masukan sistem
Masukan sistem adalah energi
yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan
masukan sinyal maintenance input adalah energi yagn dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran dari sistem.
·
Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah
energi yagn diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran
dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
·
Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai
suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah
yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
·
Sasaran sistem
Suatu sistem mempunyai
tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasarn maka sistem tidak akan
ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
Bagian yang terpenting dalam sistem adalah
adanya sumber daya input (masukan) yang mengalir melalui elemen transformasi
(proses) untuk diolah menjadi sumber daya output (keluaran).Suatu mekanisme kontrol yang akan mengawasi jalannya sistem tersebut untuk
meyakinkan bahwa sistem tersebut dapat mencapai tujuannya yang dihubungkan
pada arus sumber daya dengan memakai sumber lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan
informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme kontrol.
Mekanisme kontrol membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan
mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang harus diubah. Hubungan
input, proses, output, kontrol dan tujuan dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1.1 : Bagian-bagian dari sistem yang dapat mengendalikan
operasinya sendiri.
1.2.2
Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk interegasi
antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran
yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.
Oleh karena itu sistem dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa sudut pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat
abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem yang
bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan
dipaparkan dibawah ini.
a. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abastrak
adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik
misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan
antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dll.
b. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem
alamiah adalah sistem yang terjadi karena sistem proses alam tidak dibuat oleh
manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya
sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan
umat manusia, sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebutnya dengan machine
system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena
menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system). Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan. Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam jangka
waktu yang lama. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang
tingkah lakunya dapat di pastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sehingga
dapat dikatakan sistem yang deterministik adalah sistem yang tidak pernah
mengenal dan menganut prinsip demokrasi (suara terbanyak adalah suara tuhan),
karena dalam sistem komputer misalnya seberapa banyaknya data yang salah yang
dimaksukan (menjadi input), maka hasilnya tetap akan salah, sebaliknya satu
saja data yang benar dimasukan (menjadi input) diantara sekian juta data yang
salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprekdisi karena
mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan sistem
demokrasi merupakan sistem yang probabilistik/tak tentu, dalam sistem politik
kondisi masa depannya tidak bisa diprediksi bahkan dalam waktu beberapa jam
saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang dihujat berubah menjadi
kawan dan di dukung habis-habisan.
d. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup
merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi
kenyataanya, tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively
closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup) Sistem terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub
sistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan
luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem
yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik saja.
1.3
Konsep Dasar Informasi
1.3.1
Data Versus Informasi
Data adalah deskripsi dari sesuatu dan
kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face).
Sementara data bisnis (bussines data) didefinisikan sebagai deskripsi
organisasi tentang suatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi
(business data is an organization’s deskription of things (resources) and
events (transactions) that it face). Definisi data yang lain adalah data
merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti
tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan
keputusan bagi menejemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut
untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah, akan dapat diperoleh informasi,
antara lain mengenai:
·
Laporan pengeluaran barang dalam satu
hari, yang berfungsi untuk menentukan barang mana saja yang perlu diorder
kembali
·
Laporan pembelian yang terjadi di setiap
cabang/unit, yang berfungsi untuk menentukan barang apa saja yang menjadi
prioritas produksi di unit produksi
Dalam menganalisis dan merencanakan
perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang
di dalam
sistem tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana
hasil pengolahan data dan informasi tersebut dipeerlukan. Gordon. B. Davis
(1985) mendenfinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang
lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini
maupun yang akan datang. Informasi mempunyai ciri benar atau salah, baru,
tambahan, dan korektif.
Raymond McLeod (1995) mendefinisikan
informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non
komputer atau kombinasinya.
Sumber informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian
(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh
setelah data-data mentah diproses atau diolah. Menurut John Burch dan Gery
Grudunitski, agar informasi yang dihasilkan lebih berharga maka informasi harus
memenuhi kriteria sbb :
·
Informasi harus akurat sehingga mendukung
pihak manajemen dalam mengambil keputusan.
·
Informasi harus relevan, benar-benar
terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.
·
Informasi harus tepat waktu, sehingga
tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatau keadaan.
Informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk
beberapa kegunaan. Informasi digunakan tiadak hanya digunakan untuk satu pihak di dalam organiasasi.
Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkan. Suatu informai dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dangan biaya untuk mendapatkan informasi tersbut.
1.3.2
Pengolahan Data (Data Processing)
Pengolahan data adalah masa atau waktu yang
digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang
memiliki kegunaan. Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data,
antara lain sbb :
1. Data
Masukan
Kumpulan
data transaksi kesebuah pengolahan data medium (contoh punching, number,
kedalam kalkulator), merupakan data masukan. Contoh kata lain dari masukan
adalah pengkodean data transaksi kedalam bentuk lain (contoh converting atribut
kelamin female ke huruf F), dan penyortiran data atau informasi untuk
pengambilan keputusan (potential information for future)
2. Data
Transformasi
Beberapa
bentuk data transformasi diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Kalkulasi operasai araitmatik terhadap
data filed
·
Menyimpulkan proses akumulasi beberapa
data, misalkan, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi
nilai total jam kerja per minggu.
·
Melakuakan kalsifikasi terhadap data
group-group tertentu, seperti categorizing (mengelompokan) data kedalam group
berdasar karakteristik tertentu, misalkan pegelompokan data mahasiswa berdasar
semester aktif , sorting (pengurutan) data kedalam bentuk yang berurutan,
misalkan, pengurutan nomor induk karyawan secara ascending atau discending,
Marging (penggabungan) untuk dua atau lebih set data berdasarkan kriteria
tertentu, misalkan menggabungkan data penjualan bulan januari,febuari, dan
maret kedalam group Triwulanan, Matching (menyesuaiakan) data berdasarkan
keinginan pengguna terhadap group data, misalkan, memilih semua karyawan yang
total pendapatannya lebih darai 15 juta per tahun.
3. Informasi
Keluaran
Menampilkan
hasail merupakan kegiatan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai
melalaui monitor atau cetakan, sedangakan reproducing (Memproduksi ulang)
merupakan kegiatan penyimpanan data yanag digunakan untuk pemakai lain yang
membutuhkan.Telecomunicatting (Telekomunikasi) adalah kegiatan penyimpanan data
secara elektronik melalui saluran komunikasi.
1.3.3
Test Kebutuhan Informasi
Terdapat empat test untuk menjelaskan sebuah
pesan yang spesifik dalam informasi, yakni sebagai berikut.
a. Kepada
siapa (pembuat keputusan) informasi di tujukan
b. Untuk
keputusan spesifik apa inforamasi di tujukan.
c. Sejauh
mana informasi dapat di gunakan untuk mendeteksi dan memecahkan masalah
d. Sejauh
mana ( kapan) tingkat pembuatan keputusan
1.3.4
Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau
dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus
pengolahan data adalah sebagai berikut.
|
Gambar 1.2 : Siklus Informasi
1.3.5
Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information)
sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut.
a. Relevan
(Relevancy),
seberapa jauh tingkat relevansi
informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini,
dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu
menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan
sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan di
buktikan oleh siapa saja.
b. Akurat
(Accuratracy)
Suatu
informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh pesan telah
benar/ sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau
hanya system yang diinginkan oleh user (security)
c. Tepat
waktu ( Time liness)
Berbagai
proses dapat di selesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang di buthkan
dapat disampaikan tepat waktu.
d. Ekonomis
(Economy)
Informasi
yang di hasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk
menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu
memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi
informasi.
e. Efisien
(Efficiency)
Informasi
yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak
berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang
mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda atau apapun yang
menerimanya.
f. Dapat
dipercaya (Reliability)
Informasi
tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah
teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer akan
memberikan output sesuai dengan input yang di berikan, dan outputnya tidak
pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.
1.3.6
Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian
besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai
uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat
menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
1.3.7
Informasi dan Tingkat
Manajemen
Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi
dapat dikelompokkan berdasarkan penggunaannya, yakni sebagai berikut.
a. Informasi
Strategis
Digunakan
untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal
(tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.
b. Informasi
Taktis
Digunakan
untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi trend penjualan
yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana penjualan
c. Informasi
Teknis
Digunakan
untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persediaan stock, retur
penjualan dan laporan kas harian.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui
kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui
kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe
keputusan yang diambilnya.
1.4
Sistem Informasi
1.4.1
Definisi
Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai berikut
a. Suatu
sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan
prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi
pengambil keputusan dan / atau untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
1.4.2
Manfaat Sistem Informasi
Organisasi menggunakan sistem informasi
untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Bank menggunakan sistem informasi untuk
mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
Perusahaan menggunakan sistem informasi
untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten
dengan jenis barang yang tersedia.
1.4.3
Pemakai Sistem Informasi
Sebagian besar sistem informasi berlandaskan
komputer terdapat didalam suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota
organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk
manajer yang bertanggung atas pengalokasian sumber daya untuk pengembangan dan
pengoperasian perusahaan.
1.4.4
Komponen Sistem Informasi
Kita dapat mengilustrasikan 5 komponen dalam
sistem informasi seperti terlihat pada gambar 1.1.
Kelima
komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut
a. Hardware
dan software yang berfungsi sebagai mesin.
b. People
dan Procedures yang merupakan manusia dan tata cara mrnggunakan mesin.
c. Data
merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu
proses pengolahan data.
Mesin Manusia
Gambar 1.3 Lima komponen sistem informasi
1.4.5
Kegiatan Sistem Informasi
a.
Input
Menggambarkan suatu kegiatan
untuk menyediakan data untuk diproses.
b.
Proses
Menggambarkan bagaimana
suatu data diproses untuk menghasilkan suatu
informasi yang bernilai tambah.
c.
Output
Suatu kegiatanuntuk menghasilkan laporan
dari proses diatas tersebut.
d.
Penyimpanan
Suatu kegiatan untuk
memelihara dan menyimpan data.
e.
Control
Suatu aktivitas untuk
menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang yang
bertujuan mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi yang cenderung berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis
pada komputer (computer base information processing) dengan mempertimbangkan
informasi apa, untuk siapa, dan kapan
harus disajikan.
Menurut Burch dan Gary Grusdnitski sistem
informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan blok bangunan (building block) yaitu blok masukan,
blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok
kendali/kontrol. Hal ini bisa digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1.4 : Blok sistem yang berinteraksi
1.4.6
Detail Komponen Sistem Informasi
Komponen system Informasi dapat secara garis
besar dapat dikelompokkan kedalam enam
blok, yaitu :
a.
Blok Masukan (Input Block)
b.
Blok Model (Model Block)
c.
Blok Keluaran (Output Block)
d.
Blok Teknologi (Technologi
Block)
e.
Blok Basis Data (Data base
Block)
f.
Blok Kendali (Controls Block)
1.4.7
Sistem Informasi Bisnis
Umumnya topik-topik yang membahas SIM (Sistem
Informasi Manajemen)
1.4.8
Organsisasi Sistem Informasi
Sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai
tempat atau lokasi sistem informasi di dalam suatu organisasi. Ada yang
memisahkan dalam departemen sendiri, yaitu departemen sistem informasi dan ada
yang menggabungnya dengan departement lain, misalnya dengan departemen akutansi
yang di bawah koordinasi oleh controller ( kepala eksekutif/manajer tingkat
atas akutansi yang mempunyai fungsi perancanaan, pengendalian, pelaporan,
akutansi dan tanggung jawab penting lainnya).
Gambar 1.5 : Controller membawahi akutansi dan PDE
Gambar 1.6 : Fungsi
PDE tidak dibawah controller
Alasan bahwa departemen sistem informasi atau
disebut dengan departemen PDE berdiri sendiri tidak dibawah controller adalah
karena departemen PDE sebagai service departemen tidak hanya mengelola data
akutansi saja, tetapi juga mengolah data non akutansi.
Gambar 1.7 : Organisasi departemen PDE yang kecil
Departemen ini hanya terderi dari beberapa fungsi
saja, yaitu analisis sistem, programmer dan operator.
0 komentar:
Posting Komentar