Sabtu, 27 Oktober 2012

OSI LAYER VS TCP/IP

Jaringan diorganisasikan sebagai suatu tumpukan lapisan (layer). Tujuan tiap lapisan adalah memberikan layanan kepada lapisan yang berada di atasnya. Misal lapisan 1 memberi layanan terhadap lapisan 2. Masing-masing lapisan memiliki protokol. Protokol adalah aturan suatu "percakapan" yang dapat dilakukan. Protokol mendefinisikan format, urutan pesan yang dikirim dan diterima antar sistem pada jaringan dan melakukan operasi pengiriman dan penerimaan pesan. Protokol lapisan n pada satu mesin akan berbicara dengan protokol lapisan n pula pada mesin lainnya. Dengan kata lain, komunikasi antar pasangan lapisan N, harus menggunakan protokol yang sama. Misal, protokol lapisan 3 adalah IP, maka akan ada pertukaran data secara virtual dengan protokol lapisan 3, yaitu IP, pada stasiun lain.

Gambar 2.1.1 Susunan lapisan (layer)


Himpunan lapisan dan protokol disebut arsitektur protokol. Urutan protokol yang digunakan oleh suatu sistem, dengan satu protokol per lapisan, disebut stack protocol. Agar suatu paket data dapat saling dipertukarkan antar lapisan, maka paket data tersebut harus ditambahkan suatu header yang menunjukkan karakteristik dari protokol pada lapisan tersebut. Satu stasiun dapat berhubungan dengan stasiun lain dengan cara mendefinisikan spesifikasi dan standarisasi untuk segala hal tentang media fisik komunikasi dan juga segala sesuatu menyangkut metode komunikasi datanya. Hal ini dilakukan pada lapisan 1.
           

Gambar 2.1.2 Pemberian Header pada Lapisan-lapisan

Karena begitu kompleknya tugas-tugas yang harus disediakan dan dilakukan oleh suatu jaringan komputer, maka tidak cukup dengan hanya satu standard protokol saja. Tugas yang komplek tersebut harus dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih dapat di atur dan diorganisasikan sebagai suatu arsitektur komunikasi.
Menanggapi hal tersebut, suatu organisasi standard ISO (International Standard Organization) pada tahun 1977 membentuk suatu komite untuk mengembangkan suatu arsitektur jaringan. Hasil dari komite tersebut adalah Model Referensi OSI (Open Systems Interconnection). Model Referensi OSI adalah System Network Architecture (SNA) atau dalam bahasa Indonesianya Arsitektur Jaringan Sistem. Hasilnya seperti pada Gambar OSI Layer dan Header yang menjelaskan ada 7 lapisan (layer) dengan nama masing-masing.

Gambar 2.1.3 Model OSI 7 Layer


Gambar 2.2.1 OSI Layer dan Header

Gambar OSI Layer dan Header juga menggambarkan header-header yang diberikan pada setiap lapisan kepada data yang dikirimkan dari lapisan ke lapisan.

Gambar 2.2.2 OSI Model: Gambaran Tiap Layer

 Model OSI memili 7 layer yang bekerja dari layer teratas menuju kebawah bawah sesuai urutan : aplication, presentation, session, transport, network, data-link, physical. Ketuju layer tersebut disusun berdasarkan lima prinsip yang harus diikuti untuk menentukan layer dalam komunikasi, yaitu :
-     Layer dibuat jika ketika diperlukan pemisahan level yang secara teori diperlukan.
-     Masing-masing layer memiliki fungsi yang jelas.
-     Setiap fungsi dari masing-masing layer telah ditentukan agar sesuai dengan standart protokol secara internasional.
-     Batas kedua layer telah ditentukan untuk mengurangi informasi menerobos antarmuka layer.
-     Setiap layer ditentukan dengan jelas fungsinya, tetapi jumlah layer sebaiknya sekecil mungkin untuk menghindari arsitektur yang luas.

1.         Physical Layer

Physical-layer dipergunakan untuk mengtransmisikan data per bit melewati saluran komunikasi. Susunan bit tersebut mungkin mewakili pengiriman file atau rekord dari file database, physical-layer mengabaikan arti (melupakan) susunan bit tersebut, untuk selanjutnya akan dikodekan menjadi digit 1 dan 0 atau menjadi bentuk analog. Physical-layer menangani proses mekanis, elektris dan prosedur antar muka dalam media fisik (saluran transmisi, driver, sensor, pencatu, dll.).

2.         Data Link Layer

Data-link-layer dibentuk berdasarkan kemampuan transmisi dari physicallayer. Susunan bit yang akan dikirim atau diterima dikumpulkan dalam kelompok yang disebut frame. Dalam konteks LAN, frame dapat berarti token-ring atau ethenetframe. Awal dan akhir frame di tandai dengan susunan bit khusus, sehingga frame tersusun dalam susunan bit yang terdiri atas address-field, control-field, data-field, dan errorcontrol-field, yang masing-masing memiliki fungsi tertentu.

Gambar 2.2.3 Bentuk Frame Data-link-layer

Address-field berisi alamat node pengirim (source) dan penerima (destination). Control-field dipakai untuk menandai adanya perbedaan jenis dari data-link-frame, termasuk frame data dan frame yang dipakai untuk mengatur data-link-channel. Data-field berisi data asli yang dikirimkan bersama dalam frame. Error-control-field dipakai untuk mendeteksi adanya pada data-link-frame. Data-link-layer merupakan layer pertama yang terlihat memiliki perhatian kepada pendeteksian error. Error-control-field umunya berisi hasil pengecekan secara hardware yang dipergunakan untuk mendeteksi adanya.

3.         Network Layer

Network-layer dibentuk berdasarkan hubungan node-to-node yang disediakan oleh data-link-layer. Pelayanan data-link secara node-to-node menuju jaringan akan menjadi meningkat dengan adanya layer ini, sehingga data-link-layer dapat menambah pelayanan untuk rute lintasan sejumlah packet (bagian dari informasi yang berada pada network-layer) diantara beberapa node dihubungkan melewati jaringan yang kompleks secara berubah-ubah.
Disamping melayani proses routing, network-layer membantu menghilangkan kemacetan dengan cara mengatur aliran data. Disamping itu network-layer dapat membuat kemungkinan agar dua jaringan dapat dihubungkan menerapkan uniformaddresing- mecanism ( suatu mekanisme untuk pengalamatan sejenis).
Sebagai contoh jaringan lokal Ethernet dan Token-ring memiliki alamat datalink yang berbeda tipenya, untuk menghubungkan dua jaringan tersebut maka diperlukan uniform-addressing-mechanism yang dapat dimengerti oleh Etrhernet maupun Token-ring. Untuk jaringan yang berbasis Novel-Netware maka digunakan internet-packet-exchange (IPX) sebagai protokol network-layer, sedangkan jaringan berbasis TCP/IP digunakan internet-protocol (IP).

4.      Transport Layer

Transport-layer menyediakan perbaikan untuk melayani network-layer. Lapisan ini membantu dalam meyakinkan pengiriman data dapat diandalkan dan menggabungkan data yang telah dikirim dari ujung ke ujung. Untuk meyakinkan pengiriman data dapat diandalkan transport-layer berdasarkan kepada mekanisme pengontrolan error yang disediakan oleh layer yang lebih rendah, jika layer yang dibawahnya tidah mampu untuk mengerjakan maka transport-layer akan bekerja lebih keras. Pada layer ini merupakan kesempatan terakhir untuk mengatasi error, tetapi pada kenyataannya transport-layer menyediakan pengiriman yang bebas error. Transport-layer juga bertanggung jawab untuk membuat hubungan-hubungan secara logis pada sebuah hubungan jaringan, proses ini disebut multiplexing atau time sharing terjadi ketika nomer sambungan transport dibagi pada sambungan jaringan yang sama.
Transport-layer adalah layer menengah dalam model OSI, 3 layer dibawahnya menyatakan bagian subnet dari model jaringan, sedangkan 3 layer diatasnya biasanya dipergunakan untuk proses softwering pada node. Transport-layer biasanya dipergunakan pula pada node yang tugasnya untuk merubah subnet yang tidak bisa diandalkan menjadi jaringan yang dapat lebih diandalkan. Karea adanya multiplexing, beberapa elemen software atau pada OSI disebut dengan protocol-entity untuk membagi address (alamat) network-layer yang sama.
Untuk mengidentifikasi setiap elemen software didalam transport-layer diperlukan bentuk umum dalam pengalamatan, yang disebut dengan transport-address yang biasanya merupakan kombinasi alamat network-address dan nomer transport dari service-access-point. Kadangkala untuk mengidentifikasi alamat tranport disebut dengan socket atau port-number.
Contoh : Transport-protocol pada Netware menggunakan squencedexchange- protocol (SPX) dan packet-exchange-protocol (PXP), sedngkan pada TCP/IP menggunakan transmission-control-protocol (TCP).

5.         Session-Layer

Session-layer menggunakan transport-layer untuk menyediakan perbaikan servis pada session. Contoh dari session termasuk pencatatan pada host saat user sedang pada jaringan atau session sedang menyusun untuk kegunaan transfer file. Session pada saat tersambung secara umum dapat menyediakan komunikasi dua arah (full-duplex), tetapi pada beberapa aplikasi kadangkala hanya memerlukan komunikasi satu arah (half-duplex). Session-layer memiliki dialog-control yang dapat menyediakan komunikasi satu arah atau dua arah.
-       Dialog control
-       Token management
-       Activity management
Pada beberapa protokol, umumnya hanya satu sisi yang mencoba untuk bekerja secara kritis, tetapi untuk menghindari kedua sisi mencoba bersama-sama untuk bekerja secara kirits maka dibutuhkan pengontrol mekanisme seperti menerapkan adanya token. Ketika menggunakan metode token, hanya sisi yang memegang token yang diijinkan untuk melakukan operasi. Untuk menentukan sisi mana yang memiliki token dan bagaimana token ditransfer diantara dua sisi disebut token-management.
Penggunaan kata token disini jangan membuat bingung dengan cora kerja token-ring, maka token-management merupakan konsep yang dimiliki layer yang lebih tinggi yaitu layer ke 5 pada model OSI, sedangkan cara kerja token-ring pada IBM dimiliki oleh layer 2 dan 1 pada model OSI.
Jika melakukan tugas transfer file antara 2 PC selama 1 jam, dan jaringan mengalami tabrakan sekitar setiap 30 menit, maka tidak akan didapatkan transfer file yang lengkap. Setelah masing-masing transfer tadi diabaikan akan dimulai lagi dari awal, untuk mengatasi masalah ini, maka file transfer dapat diperlakukan sebagai aktifitas tunggal dengan memasukkan checkpoint pada aliran data. Pada metode ini jika jaringan mengalami tabrakan session-layer dapat mensinkronkan pada checkpoint sebelumnya. Cara kerja dengan mengatur keseluruhan aktifitas ini disebut dengan activity-management.

6.         Presentation Layer

Presentation-layer mengatur cara untuk mewakili data, beberapa cara untuk mewakili data untuk file teks dan angka adalah menggunakan ASCII atau EBDIC.
Jika dua sisi yang terlibat dalam komunikasi menggunakan meotda berbeda untuk mewakili data, maka tidak akan saling mengerti satu sama lain. Presentation-layer menggunakan syntax dan semantic yang umum untuk mewakili data. Jika semua node memakai dan mengerti bahasa yang umum dipakai maka kesalah pahaman dalam menginterprestasikan data dapat dihilangkan. Contoh bahasa yang umum dipakai sesuai rekomendasi OSI adalah abstract-syntax-representaion, rev 1 (ASN 1).

7.         Application Layer

Application-layer berisi beberapa protokol dan fungsi yang diperlukan oleh pemakai aplikasi untuk melakukan jenis komunikasi yang diinginkan. Contoh fungsi utama yang diperlukan adalah :
-        Protokol menyediakan fasilitas penyedia file secara remote, seperti open, close, read, save, write dan membagi akses ke file tersebut.
-        Akses transfer file dan database secara remote.
-        Fasilitan menangani pesan untuk aplikasi e-mail.
-        Fasilitas direktori global dan lokal pada sumber daya jaringan.
-        Cara yang seragam untuk menangani berbagai monitoring sistim dan peralatan.
-        Menjalankan perintah secara remote.
Beberapa contoh aplikasi tadi disebut dengan application-programinginterface (API). Untuk menulis aplikasi yang berhubungan dengan jaringan dapat digunakan pustaka pemprograman API.
Contoh aplikasi Netware pada application-layer adalah netware-controlprotocol (NCP) sedangkan untuk TCP/IP adalah FTP, SMTP dan TELNET.

3.       Contoh OSI

Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail:
·      Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.
·      Layer 6, mengirim email dengan format ASCII atau HTML.
·      Layer 5, dalam menggunakan email anda harus menginstal OS dahulu untuk membuka sesi komunikasi jaringan
·      Layer 4, OS membuka SMTP dengan sebuah TCP socket kemudian protocol terbuka untuk menerima data dari server email.
·      Layer 3, Komputer mencari IP addres dari SMTP Server dengan melihat routing table yang diberikan OS Router jika tidak ditemukan akan memberikan pesan
·      Layer 2, Paket Data dari IP addres di kirimkan oleh Etherne
·      Layer 1, mengubah paket data menjadi signal elektrik yang ditransformasilkan pada kabel UTP Cat 5

4.                   Perbandingan TCP/IP dengan OSI

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukarmenukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack .
            Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol

Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI* (Open System Inter-connections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yang mana setiap lapisan menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan :

Gambar 2.4.1 TCP vs OSI

a.      Aplikasi layer

 Application Layer, Layer tujuh, adalah lapisan paling atas baik di OSI maupun di TCP / IP model. Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Protokol Application Layer digunakan untuk pertukaran data antara program yang berjalan pada source dan host tujuan. Ada banyak protokol Application Layer dan protokol terus dikembangkan. Application layer berada pada ujung protocol stack TCP/IP. Application layer pada TCP/IP adalah kumpulan dari beberapa komponen software yang mengirim dan menerima informasi dari port TCP dan UDP. Beberapa komponen pada application layer hanya sebagai alat untuk pengumpul informasi konfigurasi network dan beberapa lainnya boleh jadi adalah sebuah user interface atau Application Program Interface (API) yang mendukung desktop operating environment.

Gambar 3.2.2 Aplikasi layer pada OSI vs TCP

b.        Layer Presentation

Layer ini menangani informasi tentang format data untuk komunikasi pada jaringan. Hal ini dapat terjadi dengan mengonversi data ke dalam format generik yang dimengerti oleh kedua belah pihak. Layer presentation Tidak ada dalam model TCP/IP. Pada TCP/IP, fungsi ini disediakan oleh Layer Application

c.         Layer Sesion

Layer ini mengatur dialog dua komputer yang berkomunikasi dalam jaringan yang disebut dengan SESSION. Layer sesion Tidak ada pada model TCP/IP. Pada TCP/IP,karakteristik ini disediakan oleh protocol TCP.         (Layer Transport)

d.        Layer Transport

Fungsi layer ini adalah menyediakan transfer data yang transparan dari sumber ke tujuannya Transport bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara end-to-end koneksi, memastikan bahwa bit-bit yang diterima adalah sama dengan bit-bit yang dikirimkan; dengan urutan yang sama dan tanpa modifikasi, hilang, atau duplikasi
Jika dalam TCP/IP fungsi layer transport adalah :
            Mendefinisikan dua protocol standard, yaitu TCP and UDP
            TCP mengimplementasikan protocol data-stream yang reliable
           connection oriented
            UDP mengimplementasikan protocol data-stream yang unreliable connectionless

Gambar 2.4.4 Layer Transport pada OSI dan TCP/IP

e.         Layer Network

Seperti pada layer OSI yang lain, layer ini menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented. Arsitektur TCP/IP hanya menyediakan layanan connectionless. Internet Address (IP) Sering disebut dengan IP Address, berisi angka sebesar 32 bit dan dibagi menjadi 3 bagian yang disebut dengan class IP Address.

Gambar 2.4.5 Layer Network pada OSI dan TCP/IP

f.         Layer Data Link dan Physical

            Fungsi Datalink adalah menyediakan kontrol untuk layer fisik dan mendeteksi serta kemungkinan mengoreksi kesalahan yang muncul. Dengan kata lain, Layer Data Link mengubah aliran bit (0 dan 1) dari fisik ke frame data dan menyediakan transfer bebas kesalahan dari satu node ke node lainnya. Fungsi layer physical adalah menyediakan koneksi fisik untuk transmisi bit secara mekanik, elektrik, fungsional, dan prosedural Perbandingan dengan TCP/IP yaitu Kedua layer OSI ini digabung satu menjadi layer network access.

Gambar 2.4.6 Layer Data Link dan Physical pada OSI dan TCP/IP

g.      Perbandingan secara umum TCP/IP dengan OSI

Ø  Implementasi model OSI menekankan pada penyediaan layanan transfer data yang reliable, sementara TCP/IP memperlakukan reliability sebagai masalah end-to-end
Ø  Setiap layer pada OSI mendeteksi dan menangani kesalahan pada semua data yang dikirimkan. Layer Transport pada OSI memeriksa reliability di source-to-destination
Ø  Pada TCP/IP, kontrol reliability dikonsentrasikan pada layer Transport. Layer Transport menangani semua kesalahan yang terdeteksi dan memulihkannya. Layer Transport TCP/IP menggunakan checsum, acknowledgment, dan timeout untuk mengontrol transmisi dan menyediakan verifikasi end-to-end
Ø  OSI
         Jarang diimplementasikan (kompleks, mahal), lebih cenderung digunakan sebagai bahan pelajaran
         OSI ada, baru protocol ada sehingga protocol di OSI dapat dengan mudah diganti ketika teknologi juga berganti.
Ø  TCP/IP
         Sebuah standard yang diadopsi seluruh dunia (Internet)
         Protocol ada dulu, model TCP/IP menyesuaikan dengan protocol yang ada.
         Sebagai standard yang terkenal untuk internetworking karena:
-     Relatif sederhana dan tahan banting daripada OSI
-     Tersedia secara gratis pada setiap hardware dan platform sistem operasi
-     Digunakan pada internet

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts